A.
Pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia
1.
Pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia
menurut pendapat para ahli
a. Andrew
E.Sikula (1981:145)
Perencanaan SDM /perencanaan tenaga kerja
didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti
mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan
rencana organisasi.
b. George
Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981 :173)
Perencanaan tenaga kerja adalah proses
peramalan, pengembangan , pengimplementasian , dan pengontrolan yang menjamin
perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara
benar, waktu yang tepat, yang secara ekonomis lebih
bermanfaat.[1]
c. Werther
dan Davis (1989)
Perencanaan
SDM adalah suatu perencaan yang sistematis tentang perkiraan kebutuhan dan
pengadaan tentang pegawai.
d. Reilly
(1996:4)
Perencanaan
SDM berkaitan erat dengan pengidentifikasian persoalan-persoalan, ancaman dan
peluang dalam organisasi dan lingkungan organisasi.[2]
Berdasarkan pendapat diatas maka perencanaan
SDM/ perencanaan tega kerja dapat diartikan sebagai suatu proses menentukan
kebutuhan akan tenaga kerja yang berdasarkan peramalan, pengembangan,
pengimplementasian , dan pengontrol kebutuhan tersebut yang berintegrasi dengan
rencana organisasi agar tercipta jumlah pegawai, penempatan pegawai secara
tepat dan bermanfaat secara ekonomis.
B.
Metode, Informasi dan Peramalan Tenaga Kerja
1.
Metode
a. Metode Nonilmiah
Perencanaan SDM hanya didasarkan atas pengalaman , imajinasi, dan
perkiraan-perkiraan dari perencanaannya saja. Rencana SDM semacam ini resikonya
cukup besar, misalnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja tidak sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Akibatnya terjadi pemborosan yang merugikan perusahaan.
b. Metode Ilmiah
Perencanaan SDM dilakukan berdasarkan atas hasil analisis dari
data , informasi, dan peramalan-peramalan dari perencanaannya. Rencana SDM
semacam ini resikonya relative kecil karena segala sesuatunya telah
diperhitungkan terlebih dahulu.
Pada metode ilmiah ini, data dan informasinya harus akurat, serta
analisis yang baik dan benar.
2.
Informasi
Data adalah
kejadian-kejadian nyata pada masa lampau , baik data sekunder maupun data
tersier.
Informasi adalah hasil
proses data serta memberikan informative kepada penerimanya. Gordon B.Davis
“informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi
penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau dapat dirasakan dalam
keputusan-keputusan sekarang atau keputusan-keputusan akan datang”.
Perencanaan SDM baru dapat
dilakukan dengan baik dan benar jika informasi tentang job analysis, organisasi
, dan situasi persediaan tenaga kerja diperoleh.
Ø Job Analysis
1.
Job
analysis
Memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan , standar pekerjaan,
konteks pekerjaan, persyaratan personalia, perilaku manusia, dan alat-alat yang
dipergunakan.
2.
Job
description
Memberikan informasi tentang tugas-tugas dan tanggung jawab
seorang pejabat pada suatu jabatan.
3.
Job
specification
Memberikan informasi tentang kualifikasi-kualifikasi SDM yang akan
menjabat suatu jabatan.
4.
Job
evaluation
Memberikan informasi mengenai berat-ringannya pekerjaan, resiko
pekerjaan , gaji jabatan.
5.
Job enrichment
Memberikan informasi untuk memperkaya pekerjaan pada suatu jabatan
tertentu yang sifatnya vertical.
6.
Job
enlargement
Memberikan informasi untuk memeperkaya jenis pekerjaan yang
sifatnya horizontal.
7.
Work
simplification
Memberikan informasi untuk spesialisasi pekerjaan, karena
perkembangan perusahaan.
Ø Organisasi
Oganisasi memberikan informasi tentang hal-hal berikut.
1. Tujuan yang ingin dicapai
2. Jenis organisasi
3. Dasar pendepartemenan dan struktur organisasi.
4. Rentang kendali setiap depertemen/bagian.
5. Kepemimpinan organisasi, individu dan kolektif.
6. Jumlah karyawan dan perincian manajerial dan operasional.
7. Jenis-jenis authority yang didelegasikan dalam organisasi.
8. Tingkat-tingkat posisi pejabat.
Ø Situasi Persediaan Tenaga Kerja
Situasi Persediaan Tenaga
Kerja memberikan informasi tentang hal-hal berikut.
1.
Persedian
tenaga kerja dan tingkat kemampuan SDM.
2. Jenis-jenis, susunan umur, tingkat pendidikan, serta penyebaran
atau pemerataan tenaga kerja.
3. Kebijaksanaan perburuhan dan kompensasi pemerintah.
3. Peramalan
Tenaga Kerja
Pertimbangan-pertimbangan yang perlu dilakukan
dalam peramalan atau memperkirakan kebutuhan tenaga kerja diantaranya sebagai
berikut :
Ø Struktur
industri dimana perusahaan berada
Struktur
industri berkaitan erat dengan tingkt persaingan yang di hadapi perusahaan,
semakin ketat persaingan berarti perusahaan perlu memilii beberapa keunggulan
dibanding pesaingnya, keunggulan diperoleh dari tenaga kerja.
Ø Strategi
dan tujuan perusahaan
Strategi di dukung oleh SDI begitu pula upaya
mewujudkan tujuan.
Ø Penawaran
tenaga kerja
Dapat dikelompokkan
a.
Penawaran eksternal tenaga kerja
Tenaga kerja eksternal ini tidak lain dari
pada kondisi angkatan kerja yang dimiliki.
b.
Penawaran internal tenaga kerja
Berkaitan dengan kondisi internal perusahaan
distribusi usia pekerjaan, pemecatan, pensiun dan penerimaan baru dalam
kelompok kerja.
Ø Ramalan
permintaan tenaga kerja
Memiliki
lenih banyak aspek ketidak pastian dengan ramalan penawaran , hal ini meliputi
perubahan teknologi, sikap kosumen dan pola pembelian.[4]
Perencanaan SDM yang baik adalah jika ia dapat meramalkan masa
depan dengan cara memproyeksikan hasil informasi analisis informasi yang
diperoleh. Peramalan biasanya untuk masa 5 tahun yang akan datang. Apabila
ramalan-ramalannya mendekati kebenaran, rencana itu baik dan benar, karena ia
dapat membaca situasi masa yang akan datang dengan baik.
Tujuan peramalan anatara
lain, untuk hal-hal berikut.
1. Meramalkan kebutuhan dan persediaan tenaga kerja yang ada.
2. Meramalkan kemajuan perusahaan dan teknologi sehingga harus
dilaksanakan pelatihan dengan kurikulum yang tepat.
3. Meramalkan kemajuan pendidikan dan peningkatan kemampuan SDM.
4. Meramalkan kebutuhan akan jenis-jenis kecakapan yang berlainan dan
jenis SDM (pria-wanita) pada masa yang akan datang.
5. Meramalkan kebijaksanaan perburuhan pemerintah, seperti usia, UMR,
dan jam kerja.
C. Perencanaan
Prosedur dan Perencanaan fungsi SDM
Perencanaan
adalah orang, baik individu maupun kelompok , yang memproses perencanaan yang
hasilnya menjadi rencana.
Syarat-syarat perencanaan
SDM
1.
Harus
mengetahui jelas masalah yang akan direncanakannya.
2.
Harus
mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM.
3.
Harus
mengetahui pengetahuan luas tentang Job Analysis, organisasi dan situasi
persediaan SDM.
4.
Harus
mampu membaca situasi SDM masa kini dan masa mendatang.
5.
Mampu
memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
6.
Mengetahui
secara luas peraturan dan kebijaksanaan perburuhan pemerintah.
a. Prosedur perencanaan SDM
1.
Menetapkan
secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.
2.
Mengumpulkan
data dan informasi tentang SDM.
3.
Mengelompokkkan
data dan informasi serta menganalisisnya.
4.
Menetapkan
beberapa alternative.
5.
Memilih
yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana.
6.
Menginformasikan
rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.
b. Perencanaan Fungsi MSDM
Manajemen Sumber Daya Manusia, oleh para penulis dibagi atas
beberapa fungsi dengan tujuan sebagai berikut.
1.
Analisis
pembahasannya sistematis , teratur dan baik sehingga mudah dipahami.
2.
Menjadi
pedoman bagi manajer dalam melaksanakan langkah-langkah kepemimpinannya dibidang
SDM.
Agar setiap fungsi MSDM diterapkan dengan baik dan tepat maka
perlu perencanaan terlebih dahulu.[5]
D. Audit Sumber Daya Manusia
Pengauditan adalah suatu proses,
penyelidikan, penganalisisan dan perbandingan informasi yang ada dengan norma
standar yang berlaku. Pengauditan sumber daya manusia meliputi: penelusuran
secara normal dan sistematis mengenai efektifitas progam kepegawaian, program
analisis jabatan, penarikan pegawai, testing, pelatihan dan pengembangan
manajemen, promosi jabatan, transfer, taksiran pegawai, hubungan kerja,
pelayanan pegawai, moral dan sikap kerja, penyuluhan pegawai, upah,
administrasi upah dan penelitian pegawai.
Aspek-aspek
yang perlu diperhatikan dalam pengauditan sumber daya manusia:
1.
Kualitas kekuatan kerja
Pengauditan sumber daya
manusia harus melibatkan pengujian kualitas kekuatan kerja. Peningkatan kualitas
dapat dicapai melalui pengalaman, pendidikan, pelatihan dan pengembangan.
2. Penentuan
kualitas
Penentuan kualitas
kekuatan kerja dapat melalui analisis jabatan. Analisis jabatan digunakan
untuk menentukan tugas-tugas, tanggung jawab, kondisi kerja, interelasi
antar jabatan.
3. Daftar
kemampuan ( skill )
Daftar skill bermanfaat
bagi perusahaan dalam mendayagunakan pegawainya.
4. Turnover kerja ( reputasi tenaga kerja )
Prosedur pengauditan
sumber daya manusia harus melibatkan persediaan untuk menaksir turnover
kerja. Hal ini disebabkan terjadinya kekosongan pegawai karena pegawai
pensiun, berhenti, cuti, izin, absen dan meninggal. Penaksiran turnover dapat
memperhatikan angka rata-rata turnover pada tahun sebelumnya.
5. Perubahan
secara intern
Pengauditan sumber daya
manusia dapat mempertimbangkan perubahan secara intern, seperti promosi
jabatan, penurunan jabatan ( demosi ), dan transfer jabatan.
Pengauditan sumber daya
manusia bertujuan antara lain agar jangan sampai terjadi turnover kerja
tinggi dan perlu adanya pengisian kekosongan jabatan dengan segera.[6]
[1] Dr.A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Drs.,M.Si.
Psi, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007 , hlm. 4
[2] DR. Edy Sutrisno, M.Si, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Kencana Prenada Media Grup, 2009,
hlm. 33
[3] Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi revisi, Jakarta:
Bumi Aksara, hlm. 251-252
Tidak ada komentar:
Posting Komentar